Malili, Lutimterkini- Pemerintah daerah Luwu Timur bersama manajemen PT. Vale Indonesia ,Tbk akan segera bertemu dalam rangka membahas isu strategis pertambangan. Pertemuan dalam forum diskusi kedua belah pihak ini dijadwalkan berlangsung pada 9 Agustus 2021 mendatang.
“ Kami (Pemkab Luwu Timur) tidak ada persiapan khusus menghadapi diskusi bersama manajemen PT. Vale. Sudah jelas surat kami (tentang 11 poin) mengenai isu strategis pertambangan. Saya pikir itu adalah pertemuan yang biasa saja. Kita akan bicarakan seluruh hal yang tertuang dalam surat kami demi kemaslahatan masyarakat. Intinya di situ” imbuh Bupati Budiman kepada pewarta Lutimterkini.com, Kamis (05/08/2021).
Menurut Bupati Budiman, pertemuan tersebut akan digelar secara terbatas mengingat pandemi covid-19 yang masih mewabah. “ Intinya kami bersama jajaran pemerintah daerah Luwu Timur akan berdiskusi dengan manajemen PT. Vale dalam rangka kepentingan bersama, masyarakat dan daerah ini ,” lanjut mantan kepala Bapelitbangda Luwu Timur ini.
Di konfirmasi terpisah, Senior Manager Communicattion PT. Vale Indonesia, TBk Bayu Aji Suparam, menyambut baik rencana pertemuan (diskusi) antara pemkab Luwu Timur dan manajemen perusahaan. “ Tentu kami mengapresiasi dan menyambut rencana pertemuan (diskusi). Kami dan pemkab Luwu Timur itu adalah partner dalam rangka membangun daerah ini. Tentu saja diskusi ini akan kami sikapi secara serius. Kami berharap hasil pertemuan akan menghasilkan solusi terbaik dan kebaikan bersama. Poin pentingnya adalah PT. Vale akan komitmen dengan hasil diskusi demi kepentingan bersama yang lebih baik,” ujar Bayu Aji.
Sebelumnya, Bupati Luwu Timur Budiman menegaskan 11 poin isi suratnya yang dilayangkan kepada manajemen PT. Vale Indonesia, Tbk murni untuk kepentingan rakyat dan daerah. “ Jika untuk kepentingan pribadi, maka hari ini juga saya cabut surat saya ke Vale. 11 Poin yang tertuang dalam surat itu benar-benar untuk kepentingan daerah dan masyarakat. Kita lihat ke depan, semoga akan ada perubahan signifikan. Semuanya demi rakyat dan daerah yang kita cintai ini,” tegas Budiman dalam bincang dengan Lutimterkini.com Sabtu (17/07/2021) lalu.
Dia menegaskan 11 poin tersebut bukan merupakan’ curhat’ kepada PT. Vale, tapi ini demi memperbaiki tata kelola bisnis pertambangan (PT. Vale) agar bermanfaat bagi daerah dan masyarakat. “ Kita ingin tak ada lagi diskriminasi terhadap warga dan kontraktor lokal dalam perekrutan penempatan dalam bekerja dan kesempatan berusaha, posisi strategis di perusahaan. Bayangkan sudah 50 tahun lebih operasional PT. Vale , anak-anak lokal belum pernah diberi posisi strategis di level pimpinan. Peran BUMD dan sinergi bersama rekanan / kontarktor lokal juga haus terakomodir dan ini menjadi bagian penting dalam kelanjutan operasional PT. Vale yang harus kita rundingkan,” beber bupati Budiman.
Dia memaklumi, jika 11 poin tersebut menimbulkan pro dan kontra pada elemen masyarakat, khususnya di Luwu Timur. “ Saya kira wajar itu jika timbul pro kontra. Itu adalah bagian dari dinamika dalam proses perjuangan kita untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dan daerah ini. Jadi sekali lagi, 11 poin itu murni untuk kepentingan rakyar dan daerah kita. Kepentingan putra daerah agar memperoleh peran strategis di perusahaan” jelasnya,
Sedangkan Presiden Direktur PT. Vale Indonesia, TBk Febriany Eddy mengungkapkan, manajemen mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam rangka perbaikan dan tata kelola operasioan perusahaan demi kesejahteraan masyarakat. “ point-point surat bupati Luwu Timur telah kami diskusikan di level manajemen. Kalau kita baca surat bupati itu semuanya baik kok. Tidak ada yang aneh-aneh. “ ucap Febry (LT/ACS).