Lutimterkini- Debat terakhir Pilkada Luwu Timur 2024 yang berlangsung di Hotel Claro, Makassar, Minggu (17/11), menyajikan perdebatan sengit terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) antara calon Bupati Nomor Urut 3, Irwan Bachri Syam (Ibas), dan petahana Nomor Urut 2, Budiman. Keduanya memaparkan klaim yang berbeda soal pertumbuhan PAD selama masa kepemimpinan masing-masing, memicu diskusi hangat di publik.
Untuk memberikan fakta obyektif, data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang tercantum dalam dokumen Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2020 dan Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2024 digunakan sebagai referensi utama.
PAD Era MTH-Ibas (2016-2020)
Menurut data BPS, berikut adalah tren PAD selama pemerintahan MTH-Ibas:
2016: Rp177,02 miliar
2017: Rp254,90 miliar (kenaikan 44,01%)
2018: Rp264,77 miliar (kenaikan 3,87%)
2019: Rp313,54 miliar (kenaikan 18,40%)
2020: Rp232,50 miliar (penurunan 25,83%)
Rata-rata pertumbuhan PAD selama periode ini adalah 16,78%. Namun, klaim Ibas bahwa PAD tahun 2020 mencapai Rp329 miliar tidak sesuai dengan data BPS, yang mencatat nilai sebesar Rp232,50 miliar.
PAD Era Budiman-Akbar (2020-2024)
Selama pemerintahan Budiman-Akbar, data menunjukkan tren pertumbuhan yang lebih stabil:
2021: Rp268,58 miliar (kenaikan 15,53%)
2022: Rp341,28 miliar (kenaikan 27,06%)
2023: Rp389,51 miliar (kenaikan 14,14%)
2024 (Target): Rp391 miliar (dengan revisi target penurunan Rp25 miliar di APBD Perubahan).
Secara keseluruhan, total pertumbuhan PAD dari 2020 hingga 2023 mencapai Rp157 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 18,24%.
Menyikapi Perdebatan
Debat ini mencerminkan ketidakakuratan data yang disampaikan oleh kubu Ibas. Fakta menunjukkan bahwa PAD di era MTH-Ibas mengalami lonjakan pada 2017, namun menurun signifikan pada 2020. Sebaliknya, era Budiman-Akbar menunjukkan tren pertumbuhan yang lebih konsisten meski dihadapkan pada tantangan pandemi.
Kesimpulan untuk Publik
Pendapatan Asli Daerah merupakan indikator penting dalam menilai kinerja pemerintahan, terutama dalam mendukung pembangunan dan layanan publik. Berdasarkan data BPS, klaim yang disampaikan oleh pasangan Ibas tidak sepenuhnya akurat, sedangkan pertumbuhan PAD di era Budiman-Akbar lebih mencerminkan stabilitas yang mendukung pengelolaan anggaran secara berkelanjutan.
Dengan fakta-fakta ini, masyarakat Luwu Timur diharapkan dapat membuat keputusan yang bijak pada Pilkada 2024, memilih pemimpin yang mampu memberikan kinerja nyata untuk kesejahteraan daerah. (Sumber: BPS, Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2020, Kabupaten Luwu Timur dalam Angka 2024) (Lt/sps/acs)