Lutimterkini- Badan Pusat Statisistik (BPS) melansir data pertumbuhan ekonomi Luwu Timur tahun 2022. Hasilnya, perumbuhan ekonomi daerah berjuluk Bumi Batara Guru itu tumbuh sebesar 1,99 %.
“Kalau kita berkaca di tahun 2021 lalu , pertumbuhan ekonomi di Luwu Timur sempat mengalami kontraksi -1,39. % Pertumbuhan ekonomi itu tidak bisa kita sebut menurun, hanya saja pertumbuhannya mengalami kontraksi menjadi -1,39 %. Pemicu utamanya karena sektor pertambangan yang menjadi unggulan Luwu Timur mengalami penurunan dari sisi produksi dan lain-lain.” Ungkap kepala BPS Luwu Timur, Hebudiman Suandy kepada pewarta Lutimterkini.com, Senin (13/03/2023).
IDia mengungkapkan indikasi kontraksi ini diketahui bahwa PT. Vale sebagai pertambangan terbesar di Luwu Timur mengalami shut down. “ Dengan peran atau kontribusi sektor Pertambangan sekitar 43 persen saat itu, tentu secara otomotas akan menarik turun secara keselurahan pertumbahan ekonomi Luwu Timur,” bebernya.
Sebaliknya pada tahun 2022, sektor Pertambangan ini sudah mengalami trend yang membaik sehingga dengan share atau peran 50 persen mampu menopang ekonomi Luwu Timur . Trend yang baik ini pula sehingga secara umum pertumbuhan ekonomi Luwu Timur itu naik menjadi 1,99 persen .
“ Faktanya di tahun 2022 lalu, hampir seluruh sektor mengalami peningkatan mulai dari Pertambangan, transportasi, konstruksi dan lain-lain, kecuali pertanian mengalami sedikit kontraksi karena berbagai hal diantaranya produksi tanaman pangan yang sedikit menurun. kemudian komoditi-komoditi unggulan Luwu Timur banyak yang mengalami peremajaan seperti kelapa sawit, kakalo, Lada itu sedikit turun secara produksi sehingga memang tidak bisa tumbuh positif pertanian itu.” Papar Herbudiman.
Data BPS menyebutkan sektor yang mengalami peningkatan secara signifikan adalah transportasi dan dan pergudangan. Disusul akomodasi dan makan minum. “ Jika dirincikan, untuk sektor transportasi dan pergudangan itu tumbuh 14,38 persen tahun 2022 dibandingkan tahun 2021. Sementara sektor akomodasi dan makan minum itu tumbuh sekitar 11,01 persen. Na, ini bisa kita lihat fenomenanya dimana sektor transportasi dan perguadangan hari ini setiap hari kita lihat kurirr mengantar, bus-bus angkutan yang beroperasi nambah terus setiap tahun, permintaannya besar . jadi ini harus disikapi bahwa saat ini Luwu Timur sudah mulai dilirik dari sektor transportasi.
Sementara itu di tahun 2022 lalu, sektor pertanian yang sempat mengalami kontraksi diharapkan pada tahun 2023 ini bisa kembali normal minimal kembali menggeliat . “ karena itu tadi bahwa sektor pertanian ini ditopang penuh oleh sub sector perkebunan seperti kelapa sawit, kakao dan Lada. Baru seterusnya yang kedua itu adalah tanaman pangan . jadi kalu kita liha dari sub sektor perkebunan itu banyak peremajaan di sana, mudah-mudahan di tahun 2023 ini bisa kita lihat perubahannya, dari sisi produksi bisa meningkat sehingga mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita,” imbuhnya.
Herbudiman juga memaparkan 5 sektor penopang pertumbuhan ekonomi di Luwu Timur yakni
- Sektor Pertambangan sebesar 50 %
- Pertanian 21,28 %
- Konstruksi 9,69 %
- Perdagangan 3,79 %
- Industri Pengolahan 3,37 %. (LT/sps)