Malili, Lutimterkini- Luwu Timur yang maju dan berkelanjutan menjadi tema utama peringatan Hari Jadi ke 18 Kabupaten Luwu Timur. Peringatan bernuansa historis tersebut digelar melalui Sidang Paripurna Istimewa DPRD yang berlangsung tatap muka dan sebagian virtual. Rapat paripurna ini dipimpin Wakil Ketua DPRD, HM. Siddiq BM. didampingi Wakil ketua II, H. Usman Sadik yang dihadiri Bupati Luwu Timur, H. Budiman dan Sekda Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani yang berlangsung di ruang paripurna DPRD, Senin (03/05/2021).
“Dalam momentum penuh sakral ini saya mengajak, marilah kita menyatukan tekad dan langkah untuk bersama-sama mewujudkan visi daerah yakni “luwu timur yang berkelanjutan dan lebih maju berlandas nilai agama dan budaya. saya mohon maaf karena acara peringatan ini berlangsung secara sederhana dan terbatas. semua itu sebagai bentuk ketaatan kita semua terhadap protokol kesehatan,” kata Bupati Luwu Timur, H. Budiman mengawali sambutannya.
Lanjut Budiman, patut disyukuri, Pemerintah daerah telah mampu memenuhi hak-hak dasar masyarakat yang berkeadilan, dengan indikator makro pembangunan daerah antara lain persentase penduduk miskin kabupaten luwu timur tahun 2020 sebesar 6,85 persen, angka ini turun dari tahun sebelumnya sebesar 6,98 persen. itu artinya, tingkat kemiskinan luwu timur mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019. kemudian laju pertumbuhan ekonomi meningkat dari sebelumnya tahun 2019 sebesar 1,17 persen meningkat sebesar 1,46 persen tahun 2020.
Selanjutnya, PDRB perkapita luwu timur tahun 2020 sebesar 70,49 juta rupiah mengalami peningkatan dibanding tahun 2019 yang hanya sebesar 70,07 juta rupiah. untuk tahun 2021 ini, pendapatan tiap penduduk luwu timur secara rata-rata ditargetkan mencapai 122 juta rupiah. dari sisi perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM), kabupaten luwu timur menunjukkan pertumbuhan positif dari 72,80 pada tahun 2019 menjadi 73,22 pada tahun 2020. namun dari semua keberhasilan itu, hal yang patut menjadi perhatian bersama terkait tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mengalami pengingkatan dari dari 3,81 pada tahun 2019 menjadi 4,46 pada tahun 2020. “ini menunjukkan jumlah angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja tahun 2020 lebih banyak daripada tahun sebelumnya” jelasnya.
Lanjut Budiman, Di periode awal ini, pemerintah daerah telah menetapkan 10 sasaran prioritas mencakup peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat, pembangunan sdm, pengembangan lapangan kerja dan lapangan usaha, peningkatan sektor-sektor perekonomian daerah, penataan kualitas lingkungan dan infrastruktur, optimalisasi pelayanan publik dan akuntabilitas pemerintah, dimana seluruh kebijakan prioritas tersebut berlandaskan nilai agama dan budaya dengan mengedepankan pembangunan yang partisipatif dan responsif kedalam sektor pembangunan pendidikan, kesehatan, lingkungan dan tata ruang, investasi, pertanian dalam arti luas, infrastuktur, pariwisata, koperasi, ukm, agama, budaya dan olahraga yang telah terangkum dalam dokumen RPJMD Kabupaten Luwu Timur tahun 2021-2026.
Selanjutnya, tambah Budiman, bantuan keuangan Rp 1 milyar, satu desa diluar alokasi dana desa (ADD) dan dana desa. Pemerintah daerah perlu memacu pemerintah dan masyarakat desa untuk lebih produktif, dengan memberikan program padat karya untuk membangun infrastruktur, meningkatkan daya beli, maupun program-program berbasis potensi lokal desa. program padat karya ini dapat menjadi solusi yang paling baik untuk menggiatkan perekonomian yang saat ini sedang lesu akibat pandemi covid-19.
Ia menambahkan, Program Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa penataan taman kota juga akan diwujudkan dengan melibatkan partisipasi swasta seperti perusahaan, kontraktor, perbankan dan dunia usaha lainnya sebagai wujud sinergitas bersama menjaga ekosistem lingkungan dan menyediakan ruang publik yang indah dan berkualitas. “saya laporkan sudah ada 15 perusahaan maupun jasa perbankan yang sudah melakukan MoU dengan pemerintah daerah dalam program penataan ruang terbuka hijau” jelasnya.
Terakhir, orang nomor satu di Luwu Timur ini mengatakan pemerintah daerah juga berencana membangun islamic center, mendorong investasi dan industrialisasi pertanian, mengembangkan destinasi wisata dan geo park, membangun kawasan industri dan sentra ikm, membangun gedung multiguna pemuda, hingga melanjutkan pembangunan rumah sakit, bandara, dan stadion. semua program prioritas ini secara bertahap akan di diwujudkan dengan prinsip-prinsip yang baik dan berkelanjutan. tentu saja, program prioritas ini hanya dapat terwujud dengan dukungan dan sinergitas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Luwu Timur.
Sementara, Plt. Gubernur Sulsel yang di wakili Sekda Luwu Timur, Dr. Abdul Hayat Gani mengawali sambutannya dengan sebuah pantun “tidak ku tulis luka ini dengan tinta, tidak ku datang ke Luwu Timur kalau bukan karena cinta” yang disambut tepuk tangan peserta sidang paripurna. Sekda juga mengingatkan terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi masyarakat termasuk pula larangan untuk mudik. Ia juga mengakui capaian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Luwu Timur yang tetap meningkat meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan PT Vale Indonesia untuk menyerahkan pengelolaan Bandara Sorowako untuk dikelola Pemprov Sulsel. Nanti awal penerbangan akan di subsidi dan jenis penerbangan akan segera dikonsultasikan ke beberapa maskapai. “Pemerintah Provinsi Sulsel akan selalu menjadi Supporting system sepanjang program itu rasional dan inovatif. Kalau berdampak positif untuk masyarakat maka kita harus dukung bersama” katanya.
Puncak acara peringatan bersejarah itu juga dilakukan penyerahan hasil MoU antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan PT Vale Indonesia terkait pengelolaan Bandara Sorowako, kemudian penyerahan sertifikat Mendikbud terkait penetapan karya budaya Tari Riringgo Kecamatan Wasuponda sebagai warisan budaya tak benda. selanjutnya penyerahan bantuan CSR PT Bank Sulselbar berupa jamban keluarga program ODF dan 1 unit mobil Ambulance, kemudian penyerahan Genose dari PT Citra Lampia Mandiri dan penandatangan MoU terkait RTH.
Rapat Paripurna ini juga dihadiri Anggota DPRD Sulsel, H. Andi Hatta Marakarma dan Esra Lamban, Sekda, H. Bahri Suli, Macoa Bawalipu, Aras Abdi To Baji Pua Sinri, Anggota DPRD, Forkopimda, Para Kepala OPD, Para Tokoh Pemekaran, Ketua Tim Penggerak PKK, Sufriaty dan Ketua Dharma wanita, Masrah Bahri Suli. (hms/ikp/kominfo)