Lutimterkini- Kondisi cuaca yang tak menentu dan di luar prediksi menjadi warning bagi masyarakat untuk selalu waspada Dibutuhkan mitigasi dan koordinasi lintas sektor menghadapi anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur, dr. H. April menegaskan pentingnya koordinasi dini dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan ancaman bencana banjir selama bulan November dan Desember 2024 hingga Januari 2025.
“Ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan daerah dalam mitigasi dan penanganan dampak banjir yang bisa mengganggu sektor pertanian, perdagangan, hingga infrastruktur,” ujarnya, Selasa (19/11/2024).
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Sulawesi Selatan berpotensi mengalami curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir.
Hal ini dapat berdampak pada kenaikan inflasi akibat kerusakan dan kerugian di sektor vital.
“Harapan kita, semoga Luwu Timur terhindar dari cuaca ekstrem dalam tiga bulan ke depan. Namun, kesiapsiagaan harus tetap menjadi prioritas,” pungkas dr. April.
Badan Meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk selalu bersiap dengan kondisi perubahan cuaca yang melanda hampir sebagian besar pulau di tanah air. (Lt/sps/acs).