Lutimterkini- Rapat koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Luwu Timur pada Senin (06/11/2023) dirangkai dengan deklarasi pemilu damai tahun 2024 di Gedung Simpurusiang Kawasan Puncak Indah Malili. Dalam kesempatan tersebut, pemerintah daerah, penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) serta peserta pemilu sepakat untuk mensukseskan pelaksanaan pesta demokrasi secara damai.
Dalam kesempatan itu,Kapolres Luwu Timur AKBP Silvester Simamora juga didapuk untuk menyampiakan kesiapan personilnya mengawal dan menyukseskan pelaksanaan pemilu 2024. “Polri adalah salah satu elemen institusi yang netral dalam proses pemilu. Berbeda pilihan adalah hal yang wajar, tetapi jangan sampai terpecah belah. Tetap selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa Indonesia. Mari bergandengan tangan bersama untuk sukseskan pemilu damai, luber dan jurdil.” Imbuh Kapolres Silvester.
Dia menyampaikan Deklarasi Pemilu damai ini merupakan bentuk komitmen bagi kita bersama untuk menjaga dan memelihara kedamaian dalam pelaksanaan pemilu yang akan datang.
“Mari kita saling menghargai, mendengarkan, dan berdialog untuk mencapai pemahaman bersama dan untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi negara kita,” ujarnya.
Kapolres juga berharap dengan deklarasi ini dapat tercipta suasana yang kondusif dan harmonis yang mana setiap warga dapat berpartisipasi aktif dalam pemilu tanpa ada rasa takut intimidasi dan kekerasan
Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lutim ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 pasal 434 dimana peran pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan bantuan dan fasilitas sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pemilu.
Sementara itu Bupati Luwu Timur, H. Budiman dalam sambutannya sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan rapat Forkopimda yang dirangkaikan deklarasi pemilu damai.
“Kita semua telah berkumpul di sini untuk melaksanakan Deklarasi Pemilu Damai, sebuah momen yang menandai komitmen kita bersama untuk menciptakan proses demokrasi yang damai, adil, dan transparan,” kata Budiman.
Hal ini, kata Bupati, adalah wujud nyata dari semangat kebersamaan dan kesatuan, karena semua pihak meletakkan perbedaan politik dan kepentingan pribadi di samping untuk mengutamakan kepentingan bersama.(Lt/sps/acs)