Lutimterkini- Keluarga 2 korban yang meninggal dalam musibah kebakaran di desa Pekaloa kecamatan Towuti Luwu Timur, Novice dan Elvina, menepis informasi bohong alias hoax perihal proses otopsi terhadap kedua korban.
Sebagaimana salah satu status dalam akun instagram milik Info.Lutim yang diunggah pada Jumat (01/09/2023) menyebutkan jika proses otopsi terhadap Novice dan Elvina terkendala biaya maka kasusnya pun ditutup
“Pihak keluarga mau otopsi namun karena terkendala biaya maka kasusnya pun ditutup. Juga tidak ada uang untuk bayar polisi buat mengusut kasus ini, sekarang kami tidak tau harus mengadu ke mana .Sedangkan pembunuh yang dicurigai dengan santainya lalu lalang,” tulis Akun IG Info.Lutim.
Terhadap cuitan ini keluarga korban Novice dan Elvina menyebutkan jika unggahan tersebut sama sekali tidak benar alias menyebar fitnah. “ Kami tidak pernah diminta uang sepeser pun dari anggota polisi, apalagi saat proses otopsi. Bahkan kami selaku pihak keluarga menyetujui dilakukan otopsi dan kami mendampingi di rumah sakit I Lagaligo Wotu”, ungkap Darfin, kakak kandung korban Elvina. Kepada awak media di kediamannya desa Kasintuwu Mangkutana, Jumat (01/09/2023).
“ Status di IG Info.Lutim itu bukan dari keluarga kami. Justru kami berterima kasih atas kerja keras polisi dalam mengusut dan menangani kasus yang menimpa keluarga kami. tTidak pernah ada polisi dari Polres Lutim yang datang ke rumah dan meminta uang untuk dilakukan proses otopsi. Penanganan musibah kebakaran yang menyebabkan meninggalnya kerabat kami dipercayakan kepada polisi,” tandas Cuncandra Rusli, kerabat dekat korban Novice.
Sebelumnya diberitakan, dua perempuan yang bekerja sebagai buruh petik merica Novice dan Elvina ditemukan meninggal dalam peristiwa kebakaran rumah kebun di desa Pekaloa kecamatan Towuti pada Sabtu (15/07/2023). Kebakaran rumah kebun tersebut terjadi pada pukul 03.00 wita. Sejumlah warga setempat kemudian melaporkan persitiwa nahas itu ke aparat kepolisian.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Lutim, Iptu Achmad Alpian menuturkan mendapat laporan tentang musibah kebakaran maut ini polisi langsung turun ke lapangan melakukan penyelidikan. “ Sejumlah saksi telah kami panggil untuk dimintai keterangan guna mengungkap kebakaran di rumah kebun yang merenggut korban jiwa. Kami telah lakukan olah TKP dan mengirimkan ke Labfor Polda untuk mengetahui penyebab kebakaran. Begitupun dengan proses otopsi 2 korban telah dilakukan atas permintaan dan persetujuan keluarga korban. “ ujar Achmad Alpian.
Dia menjelaskan, bahwa sudah ada hasil Labfor yang diterima dan hasil pemeriksan laboratoris kriminalistik menyatakan dari kedua korban tidak ditemukan adanya zat atau senyawa berbhaya di dalam tubuh kedua korban,.
“ Dan berdasarkan hasil dari dokter forensik yang melakukan otopsi adalah penyebab kematian korban akibat gagal nafas oleh karena adanya penyumbatan saluran nafas akibat adanya uap panas dan jelaga yang menyebabkan edema pada jalan nafas dan diperberat oleh luka bakar pada seluruh tubuh” tutupnya. (Lt/sps/)