Malili, Lutimterkini- Manajemen PT. Prima Utama Lestari (PT. PUL) perusahaan tambang Nikel yang beroperasi di desa Ussu, Malili kabupaten Luwu Timur, merilis hasil investagasi perihal luapan lumpur yang menggenangi jalan trans Sulawesi di desa Ussu pada Sabtu (11/04/2020) lalu.
Dalam rilis yang disampaikan kepala teknik tambang (KTT) PT. PUL, Muhammad Ilham, disebutkan dugaan sementara luapan air lumpur bercampur kerikil yang naik hingga ke badan jalan (lokasi samping pertamina) Salociu, disebabkan derasnya air hujan yang tidak merata.
” Pada saat itu curah hujan di Malili dan Ussu tidak cukup deras, sementara di daerah pegunungan (tepatnya) di daerah Maroangin curah hujan cukup lebat sehingga menyebabkan air mengalir deras dan membawa material lumpur hingga ke badan jalan,” ungkap Ilham.
Dia menjelaskan, untuk area PT. PUL masih dalam keadaan aman termasuk settlin pond yang telah dibuat guna mengantisipasi datangnya hujan. Selain itu, di luar aktifitas bukaan tambang yang dilakukan PT. PUL terdapat aktifitas penebangan kayu (penebangan liar) yang mengakibatkan kurangnya resapan dan daya tahan air.
” Sejak bulan Januari lalu hingga saat ini, PT. PUL tidak lagi melakukan aktifitas penambangan kecuali pembenahan lingkungan. Bahkan surat untuk memberhentikjan sementara waktu aktifitas kegiatan di PT. PUL tersebut sudah kami sampaikan ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Propinsi Sulawesi Selatan,” bebernya.
Dari hasil investigasi ini PT. PUL juga merilis dampak yang ditimbulkan, yakni :
– Naiknya air lumpur yang didominasi material kerikil ke arah aspal yang berlokasi di samping Pertamina di dusun Salociu.
– Air yang melewati aspal jalan trans sulawesi berwarna kemerahan.
– Air yang keluar dari outlet sediment pond PT. PUL melewati paritan alami yang ada, sebelum dilakukan kegiatan penambangan.
– Aliran paritan tersebut yang dilalui oleh air mengakibatkan tergerusnya material -material tanah yang terdapat di sisi kiri dan kanan akibat aliran air yang cukup deras.
– Material yang dilalui oleh air tersebut mengakibatkan naik ke jalan trans Sulawesi.
Adapun langkah penaganan dan pencegahan yang dilakukan PT. PUL sambung Ilham antara lain :
- Mengarahkan water tank untuk membersihkan aspal yang digenangi material lumpur dan didominasi material kerikil tersebut.
- Mengarahkan karyawan untuk melakukan pembersihan di area aspal yang tergenang.
- Membersihkan drainase yang ada di sekitar jalan Trans Sulawesi.
Muhammad Ilham melanjutkan, berdasarkan hasil investigasi ini, PT. PUL tetap melakukan penanganan dan kontrol lingkungan di area PIT yang pernah dilakukan penambangan sebelum tahun 2020 untuk mengantisipasi terjadinya luapan air hujan yang keluar dari outlet pond tersebut.
” Berdasarkan hasil pantauan pada Minggu (12/04/2020) setelah hujan reda di area sediment pond PT PUL, masih dalam keadaan aman dan kondusif sehingga untuk area kami untuk sediment pond tersebut tetap terjaga dan tidak terjadi longsor akibat curah hujan yang tinggi di area bukaan tambang kami, Kami juga memastikan air yang keluar dari dari outlet PT. PUL merupakan air yang tidak tercampur lumpur” jelas Ilham. (LT/ACS).