Lutimterkini- Luwu Timur merupakan salah satu kabupgten di Sulawesi Selatan yang memiliki potensi cukup melimpah di berbagai sektor. Salah satunya ialah Sektor perkebunan yang menjadi andalan di Kabupaten berjuluk Bumi Batara Guru dengan komoditi unggulan seperti kelapa Sawit, Kakao dan Lada.
Data dari Pertanian Luwu Timur menyebutkan, luas Perkebunan Sawit di Kabupaten Luwu Timur adalah ± 18.485 Ha dengan kapasitas produksi rata rata sebesar 242.702 ton/tahun. Luas potensi pengembangan mencapai ± 20.000 Ha.
Sementara Perkebunan Lada di Kabupaten Luwu Timur mencapai 5.544 Ha dengan kapasitas produksi mencapai 3.819 ton. Saat ini Kabupaten Luwu Timur merupakan salah satu penghasil terbesar Lada di Indonesia. Dimana Lada yang dapat diproduksi merupakan Lada jenis Lada Putih dan Lada Hitam.
Sedangkan untuk Tanaman Kakao luas areal tanam mencapai ± 25.548 Ha dengan Jumlah produksi mencapai 12.250 ton/tahun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Luwu Timur, Andi Habil kepada Lutimterkini.com, Jumat (04/11/2022) mengungkapkan, dengan potensi yang begitu besar diharapkan adanya investor untuk melakukan pengembangan dan pengolaan potensi tersebut khususnya di sektor perkebunan.
Hal ini kata Habil didukung dengan adanya lokasi yang disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk pengembangan industri pengolaan yang berada di Desa Pasi pasi kecamatan Malili. “ Luwu Timur menjadi daya tarik investor selain potensinya yang luar biasa daerah ini juga sangat kondusif. Kondisi yang sangat baik ini tentu perlu kita jaga agar invsetasi termasuk sektor Perkebunan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik,” imbuh Andi Habil.
Sementara itu, legislator Luwu Timur Abdul Munir Razak meminta pemerintah daerah memaksimalkan potensi atau komoditi unggulan yang dimiliki Luwu Timur. ” Dukungan dari Pemkab kepada para petani, pengusaha dan stakeholders lainnya akan menjadi motivasi bagi iklim investasi di daerah ini. Kami di DPRD selalu memberi support dalam penganggaran kegiatan-kegiatan prioritas, termasuk sektor unggulan perkebunan dan pertanian yang saya kira anggarannya cukup memadai dalam memberdayakan petani,” imbuh Munir. (LT/Acs)