Lutimterkini- Salah satu program prioritas pemerintah daerah Luwu Timur di sektor pertanian sebagaiman yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah adalalh program Mandiri Benih Padi. Lantas, seperti apa upaya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Luwu Timur dalam merealisasikan program tersebut dan kendala apa saja yang dihadapi ?
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur, M. Rahmatullah Azis kepada pewarta Lutimterkini.com, Selasa (21/06/2022) menjelaskan, Program Mandiri Benih Padi, terkait dengan bagaimana peningkatan produksi sesuai dengan taerget setiap tahunnya. Salah satu factor yang mempengaruhi peningkatan produksi adalah ketersediaan benih padi yang unggul dan spesisik lokasi” urai Rahmatullah.
Dia menjelaskan Luas sawah do kabupaten Luwu Timur berdasarkan hasil pengukuran dengan metode polygon (aplikasi yang dilkeluarkan oleh Kementerian Pertanian ) tercatat lkurang lebih 25 ribu hektar. Sementara Luas tanam Luwu Timur dalam setahun mencapai kurang lebih 50 ribu hektar.
“ Indeks pertanaman Luwu Timur itu dua kali dalam setahun sehingga luas tanam itu mencakup 50 ribu. Dengan luasan tersebut, kebutuhan benih padi kurang lebih 1.259 ton. Makanya diterapkan Program Mandiri Benih Padi.” Bebernya.
Kendala saat ini adalah ketersediaan benih unggul belum maksimal. Benih unggul adalah benih yang melalui penangkaran dan disertifikasi oleh lembaga yang memiliki kewenangan yakni Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) propinsi Sulawesi Selatan.
Sementara upaya yang dilakukan pemerintah daerah saat ini masih sebatas melakukan fasilitasi kelompok- kelompok penangkar. “ Terdapat pula instalasi kebun benih padi (IKB) yang melakukan prosesing benih yang dihasilkan oleh kelompok penangkar. Luas lahan penangkaran budidaya padi di Luwu Timur kurang lebih 65 hektar. Sedangkan jumlah l kelompok penangkar di Luwu Timur saat ini baru sekitar 5 kelompok,” terangnya.
Upaya lainnya adalah melaksanakan pelatihan penyuluh pertanian terkait budidaya dan penangkaran benih padi.” Jika melihat dari kebutuhan benih dengan kelompok penangkar kita masih kekurangan benih padi unggul sekitar 600- 700 ton. Sehingga kita terus berupaya mengusulkan bantuan kepada pemprop Sulsel dan Kementerian Pertanian. “ sambungnya.
Untuk tahun ini bantuan benih padi unggul yang disalurkan Pemprov Sulsel melalui bnntuan Program Mandiri Benih baru sekitar 25 ton. Sementara untuk bantuan pusat masih dalam pengusulan calon petani calon lahan (CPCL). “ Agar program ini bisa berjalan maksimal kita usulkan penganggaran melalui APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan dana desa,” ibuh Rahmatullah. (LT/ACS)