Tomoni, Lutimterkini- Pelaku pembakaran alat shalat di Mesjid Al-Anshor kecamatan Tomoni, kabupaten Luwu Timur diketahui memiliki riwayat gangguan jiwa. Hal ini diketahui dari keterangan pihak keluarga pelaku.
Informasi yang dihimpun Lutimterkini.com menyebutkan, seorang laki-laki tak dikenal tiba-tiba melakukan pembakaran alat shalat berupa sarung dan mukena di samping Mesjid Al- Anshor desa Mandiri kecamatanTomoni. Peristiwa tersebut berlangsung sekitar oukul 18.30 wita, Rabu (03/11/2021). Pelaku juga membawa sebuah kampak.
Mendapat informasi mengenai kejadian ini, jajaran Polsek Mangkutana segera turun ke lapangan melakukan penyelidikan. Tak berselang lama, pelaku beserta barang bukti alat shalat berupa sarung dan kampak diamankan polisi.
“ Jadi setelah kejadian, kami (polisi) mengamankan pelaku beserta barang bukti serta kampak yang dibawa. Dari hasil penelusuran, keluarga pelaku mengungkapkan jika yang bersangkutan (pelaku) diketahui mengidap gangguan jiwa,” tutur Kapolsek Mangkutana AKP Nyoman Sutarja, Kamis (04/11/2021).
“ Yang bersangkutan diketahui mengidap gangguan jiwa sejak tahun 2011. Pihak keluarga juga telah tiga kali membawa pelaku ke rumah sakit jiwa di Makassar dan Belopa kabupaten Luwu, namun pelaku melarikan diri dari rumah sakit,” tambah Nyoman menimpali penuturan keluarga pelaku.
Terpisah, Imam Mesjid Al-Anshor Tomoni, Bun Yani mengimbau kepada umat Muslim, khsuusnya di wilayah Mangkutana Raya agar tidak terprovokasi dengan kejadian ini. “ Alhamdulilah kasus ini telah berhasil ditangani aparat kepolisian dan terungkap jika pelaku pembakaran alat shalat berupa sarung dan mukena adalah seorang lelaki yang ternyata mengalami gangguan jiwa alias tidak waras. Hal ini diperkuat dengan pengakuan keluarga pelaku,” ungkap Bun yani.
Dia mengungkapkan bahwa, pelaku juga diketahui seorang mualaf. “ Mari kita doakan agar pelaku yang mengalami gangguan jiwa ini bisa disembuhkan oleh Allah SWT. Saya mengimbau umat Islam tidak terprovokasi dengan kejadian ini. Dengan demikian mari kita jaga bersama kerukunan umat beragama, mari kita jaga untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,” tutup iman Bun yani. (LT/ACS).