Lutimterkini- Program pembangunan daerah di Bumi Batara Guru julukan kabupaten Luwu Timur yang dinakhodai bupati Budiman, menuai banyak capaian dan terealisasi secara nyata. Dampaknya pun dirasakan secara signifikan oleh warga di kabupaten Luwu Timur. Tidaklah berlebihan jika program pembangunan sekaligus capaiannya inipun diapresiasi banyak pihak dan tokoh dari berbagai elemen.
Salah satunya datang dari Herman Opy Sanda (HOS), yang merupakan salah seorang pengusaha muda sukses di Sulawesi Selatan yang menyambangi beberapa kecamatan di Luwu Timur. Pria kelahiran Toraja ini mengungkapkan kekagumannya terhadap capaian pembangunan yang digagas bupati Budiman. “Geliat pembangunan di ibukota Malili seperti pujasera, anjungan sungai Malili serta fasilitas publik pendukung lainnya dibangun dan ditata sehingga menjadi ikon penting di daerah ini. Apalagi setelah saya menjajal kuliner di Pujasera Malili memang enak dan banyak pilihan yang memanjakan lidah pengunjung,” imbuh Herman, Sabtu (02/12/2023).
Dia juga menyatakan kekagumannya terhadap panorama alam seperti sungai Malili yang terbilang unik karena terletak di tengah-tengah kota dan menjadi daya tarik bagi pengunjung Pujasera dan Anjungan Sungai Malili ketika datang ke tempat ini.
Selain pengusaha, Herman Opy Sanda saat ini juga tercacat sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan III Sulawesi-Selatan
“Saya melihat perkembangan daerah, khususnya Kota Malili yang berkembang pesat, penataan kota, ruang terbuka hijau (RTH) dan taman taman kota tertata asri dan menyenangkan, masyarakat memiliki banyak alternatif tempat rekreasi lokal bersama keluarga.” Puji Herman.
Dia juga salut dengan program pemkab Luwu Timur mendorong percepatan seluruh desa menjadi desa mandiri dengan sokongan bantuan keuangan khusus melalui program 1 Miliar 1 desa. “ Program ini (1 miliar 1 desa) bisa jadi satu-satunya di Indonesia dan ini menunjukkan keseriusan pemkab Luwu Timur dalam mendorong percepatan program desa mandiri,” katanya.
Herman juga memuji keberagaman kultur, suku dan agama yang tetap terjaga di Luwu Taimur melalui peran pemerintah daerah khususnya bupati Budiman sebagai kondukrtor irama kehidupan di daearh ini. “ Masyarajkat di daerah ini hidup rukun dan damai. Nilai-nilai toleransi begitu dirawat. Penghargaaan yang tinggi terhadap kelompok-kelommpok , elemen kemasyarakatan bersama pemangku kepentingan yang selalu bersinergi membangun kesolidan kehidupan sosial. Kondisi ini bisa menjadi salah satu role model di Indonesia khususnya di wilayah Sulawesi-Selatan,” salut Herman.
Kedatangan pemilik bus transportasi Palopo – Toraja – Makassar “Primadona” di Luwu Timur kali ini terbilang memiliki tujuan khusus yakni bertemu dengan Bupati Budiman. “Saya dan pak Budiman sesama kader PDIP, sudah kenal dan lumayan akrab. Tapi sebagai salah satu calon anggota legislatif yang menjunjung tinggi adab dan budaya ketimuran, saya datang “mappatabe” dan memohon petunjuk kepada beliau,” ungkapnya.
Dia mengutarakan, berbicara tentang target dan peluang meraih suara di Luwu Timur, secara singkat dan tegas bahwa sebagai politisi yang memiliki komitmen, tugasnya adalah bekerja dan bekerja. “ Seperti nelayan, tugas saya hanya menebar jaring di tempat yang tepat, tentang hasilnya sudah ada yang mengatur, ibarat petani tugas saya adalah membuka lahan dengan benar, menanam bibit, dan memeliharanya dengan baik. Tentang hasilnya manis atau tidak, itu sudah ada yang urus.. Pada prinsipnya, saya siap berkomitmen kepada masyarakat Luwu Timur,” pungkas Herman Opy Sanda. (Lt/sps)