Malili, Lutimterkini- Bupati Luwu Timur Muhammad Thorig Husler, membantah jika dirinya akan mengganti nama Tanjung Pagara menjadi Tanjung Husler. Orang nomor satu di Bumi Batara Guru itu justru heran namanya tiba-tiba dikait-kaitkan dengan pergantian nama salah satu spot Terumbu Karang yang dimiliki Luwu Timur.
” Tak pernah terbersit dalam hati dan pikiran saya untuk mengganti nama-nama tempat ataupun ikon sejarah yang kita miliki seperti Tanjung Pagara. Apalagi dengan namanya adalah Tanjung Husler. Justru nama-nama yang sudah ada dan dikenal sejak dulu oleh masyarakat lokal wajib kita jaga dan pertahankan,” imbuh Husler kepada pewarta Lutimterkini.com, Minggu (12/04/2020).
Dia mengatakan, kearifan lokal yang berkembang di masyarakat merupakan hasil dari kebiasaan kebudayaan masyarakat sebagai bentuk adaptasi terhadap alam dan lingkungan tempat tinggalnya. ” Berpijak dari kearifan lokal ini, masyarakat menggunakan cara-cara tersendiri untuk mengelola alam dan lingkungan. Makanya, haram hukumnya bagi diri saya jika akan mengganti suatu ikon bersejarah apalagi dengan nama saya.” jelasnya.
Husler mengajak kepada masyarakat untuk membangun daerah ini sembari memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal. ” Mari kita rawat kearifan lokal sehingga sumber daya alam yang dimiliki masyarakat dapat dimanfaatkan dan dilestarikan dengan tanpa mengganggu keseimbangan alam itu sendiri,” pungkasnya. (LT/ACS).