Malili, Lutimterkini- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Luwu Timur mendorong percepatan investasi dan kemudahan dalam membuka sekaligus menumbuhkan usaha baru di Bumi Batara Guru. Komitmen sekaligus visi capaian Luwu Timur sebagai kabupaten Ramah Investasi tengah digaungkan melalui sinergitas antara Hipmi dan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMTSP) Luwu Timur.
Sejumlah pengurus wadah pengusaha muda yang dipimpin ketua DPC Hipmi Luwu Timur, Haerul Nurdin, Jumat (21/05/2021) melakukan audensi dengan jajaran DPMPTSP Luwu Timur. “ Kedatangan kami ke sini (DPMPTSP) Luwu Timur mendukung kegiatan perizinan, kemudahan dan percepatan izin usaha , khususnya UMKM secara kolektif,” tandas Haerul Nurdin ketua DPC Hipmi Luwu Timur.
Selain itu, pihaknya juga mensosialisasikan pengisian dan membuat laporan kegiatan penanaman modal di Luwu Timur . “ Kami mendukung percepatan investasi di Luwu Timur dan berharap bisa memajukan pengusaha lokal, khususnya pelaku UMKM,” imbuh Haerul.
Menurut Haerul, sejumlah indikator yang menjadi penilaian laporan kinerja DPMPTSP kepada Hipmi dalam rangka pelayanan publik mecakup tampilan, empati, keterandalan, daya tanggap, jaminan kepastian , total kinerja dan persepsi. “ Dengan audiensi ini makin banyak UMKM yang memiliki legalitas usahanya dan pelaku usaha menyampaikan LKPM tepat waktu serta sesuai ketentuan. “ lanjutnya.
Sementara itu, Kepala dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Luwu Timur, Andi Habil Unru menuturkan, Kabupaten Luwu Timur terdiri dari Sebelas (11) Kecamatan 124 Desa dan 3 Kelurahan. Luas secara keseluruhan wilayah Kabupaten Luwu Timur ± 6.944,88 Km2 atau 11,14 % dari luas Provinsi Sulawesi Selatan. “ Di Kabupaten Luwu Timur terdapat Empat Belas (14) Sungai dimana Empat diantaranya sangat berpotensi sebagai pembangkit listrik yakni Sungai Larona, Kalaena, Pongkeru dan Sungai Tomoni. Selain itu Kabupaten Luwu Timur memiliki tiga Dana yaitu Danau Matano, Mahalona dan Danau Towuti serta memiliki dua telaga yaitu telaga Tappateng Masapi dan telaga Lantoa dimana pontensi tersebut dapat dikembangkan untuk kepariwisataan dan industri air kemasan.” Urai Andi Habil.
Dia menuturkan, Potensi kekayaan alam yang melimpah tersebut menjadi anugrah yang hampir tidak dimiliki oleh daerah lain di tanah air dimana potensi kekayaan alam tersebar dari empat dimensi yakni pegunungan yang memiliki potensi Tambang, hasil hutan ,dataran rendah sebagai sumber pangan serta Laut dan Danau yng menyimpan potensi sumber daya perikanan dan pariwisata. Sehingga wajar Kabupaten Luwu Timur disebut sebagai daerah sejuta potensi sumberdaya alam dan menjadikan di Provensi Sulawesi Selatan sebagai tujuan investasi. (LT/ACS).