Malili, Lutimterkini- Tokoh masyarakat Luwu Timur mengapresiasi operasional Baruga Colaboration Center (BCC) Malili yang terletak di desa Baruga kecamatan Malili. Mereka menilai BCC tersebut akan mendorong pergerakan sekaligius pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya warga kota Malili.
“ Saya kira apa yang dicetuskan dan direalisaskikan dalam program pengembangan kawasan perdesaan mandiri oleh PT. Vale dan Pemkab Luwu Timur pantas diapresiasi. Betapa tidak, BCC Malili akan menggerakkan perekonomian masyarakat lokal. Ini juga sekaligus mendorong destinasi wisata sungai Malili,” ungkap Andy Murphy, salah seorang tokoh masyarakat Luwu Timur kepada pewarta Lutimterkini.com, Selasa (16/03/2021).
Dia mengungkapkan, ketersediaan fasilitas penunjang bagi para pedagang akan memutar roda ekonomi. “ Geliat perekonomian akan bertumbuh dan ini bisa memicu sektor lainnya. Jadi, program-programn semacam ini memang pantas kita beri dukungan apalagi di tengah pandemi covid-19,” sambung Oplah sapaan akrab Andy Murphy.
Dukungan yang sama juga diutarakan Mahyuddin, salah satu elemen pemuda Malili yang melihat keberdaan BCC Malili di desa Baruga akan menjadi ikon baru sentra ekonomi, khususnya para penikmat kuliner. “ Dukungan semua stakeholders atas inisiatif PT. Vale bersama masyarakat dan Pemda Luwu Timur dalam pemberdayaan masyarakat lokal memang mutlak hadir. BCC Malili juga akan jadi salah satu alternatif bagi warga untuk menikmati destinasi sungai Malili. Ke depan fasilitas penunjang semisal restoran terapung yang pernah dirancang juga perlu direalisasikan guna menyempurnakan program pemberdayaan masyarakat,” salut Mahyuddin.
Sebekumnya, Wakil bupatiu Luwu Timur Budiaman secara resmi melauncing operasional (pemanfaatan) BCC Malili, Kamis (11/03/2021) lalu. Baruga Collaboration Center merupakan Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) PT. Vale Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang telah menunjukan adanya kolaborasi dan sinegritas bersama dalam mewujudkan program pembangunan yang bekelanjutan. “”Patut menjadi perhatian kita semua bahwa keterlibatan semua pihak sangat penting dalam menunjang pengembangan potensi wisata lokal menjadi potensi ekonomi yang kompetitif dan berkelanjutan,” imbuh Budiman.
Sedangkan, Direktur BUMDesma, Nurlinda mengatakan, kehadiran BCC ini dapat menjadi ikon baru penunjang destinasi wisata sungai Kota Malili yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Menurut Linda, di area BCC ini terdapat 18 gerobak, 5 lapak serta 1 fasilitas ruang rapat di lantai 2, dan model pengelolaannya adalah food court atau kasir satu pintu. (LT/ACS).