Lutimterkini- Pembangunan Islamic Center Malili akan dimulai pada tahun ini. Rencananya Islamic Center Malili dibangun secara bertahap (multi years) dengan total anggaran kurang lebih Rp 45 Miliar. Untuk tahap pertama, dianggarakan sebesar Rp 15 Miliar. Lantas, seperti apa perancangan Islamic Center Malili dan konsep arsitektur apa yang diusung ?
Arstiek Islamic Center Malili, DR. Mursyid Mustafa kepada pewarta Lutimterkini.com, Selasa (15/02/2022) mengungkapkan bahwa fungsi Islamic Center Malili bukan sekadar Mesjid, namun juga juga akan dijadikan pusat kegiatan umat. “ Kefiatan-kegiatan serbaguna seperti wisata religi, bisnis Islam dan terutama kegiatan regenerasi islam, pusat Tahfidz serta juga untuk kegiatan organisasi Islam lainnya juga bisa dimanfaatkan di situ (Islamic Center Malili),” ungkap Mursyid.
Dia menceritakn, saat ekspose beberapa waktu lalu di hadapan bupati Luwu Timur mendiang Thorig Husler, ditawarkan konsep bangunan religi dengan mengusung konsep modern. “ Jadi saat itu (ekspose) disepakati bahwa Islamic Center Malili menggunakan konsep modern, bukan klasik dengan dua lantai. Dalam diskusi tersebut, kita juga mengkaji kearifan lokal seperti bentuk daun dan menara berbentuk bambu. Kita juga menerapkan konsep green arsitektur atau green building sehingga nantinya bangunan Islamic Center Malili tergolong ramah lingkungan,” beber Mursyid.
Konsep green building atau ramah lingkungan ini tidak menggunakan pengkondisian buatan seperti sejumlah bangunan Islamic Center lainnya di Maros, Makassar. Bangunan-bangunan tersebut tidak menggunakan air conditioning (AC). “ Islamic Center Malili bisa menampung 1600- 2000 jamaah pada lantai dua sebagai ruang utama. Namun bagian atau ruangan bawah juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan lainnya (serbaguna) yang bersifat kegiatan keagamaan Islamic Center Malili diharapkan bisa menjadi ikon baru bagi kabupaten Luwu Timur,” imbuhnya.
Dr. Mursyid Mustafa dikenal sebagai pakar arsitektur di Indonesia sekaligus dosen pada Fakultas Teknik Unhas Makassar bisang Artsitektur. Sejumlah maha karya yang dihasilkannya antara lain, Mesjid 99 Kuba Center Point Of Indonesia, Mesjid Al Alam Kendari, Modeern Library Sultra, Mesjid Agung Sidrap, Mesjid Agung Al Qautsar Kendari dan sejumlah karya lainnya. (LT/ACS).