Malili, Lutimterkini- Akhir-akhir ini wabah penyebaran virus corona (covid-19) santer diisukan sebagai ajang atau ladang bisnis bagi tenaga medis, khususnya para dokter. Isu ini disebarkan secara massif melalui media sosial sehingga menjadi keresahan baru di tengah-tengah masyarakat.
” Sinergitas atau kebersamaan elemen masyarakat. institusi atau organisasi dan lembaga-lembaga formal maupun non formal dalam rangka pencegahan dan penaangan covid-19 harus tetap berlanjut dan semakin kokoh. Sebagai masyarakat, kita harus pandai-pandai memilah dan memilih informasi mana yang benar ataupun yang salah. Mari senantiasa kita bertabayyun (memvalidasi) kebenaran informasi/issu yang beredar, termasuk pandemik corona yang dikabarkan menjadi ladang bisnis bagi para dokter,” imbuh Ardia Bara, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Luwu Timur kepada pewarta Lutimterkini.com, Senin (08/06/2020).
Dia mengungkapkan, isu semacam ini bisa saja sengaja dihembuskan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab sehingga masyarakat termakan dengan informasi yang sesat. ” Jika tak benar, tentu menjadi fitnah atau tuduhan yang menyesatkan bagi kalangan medis, khususnya para dokter dan tim kesehatan lain yang berada di garda terdepan dalam penanganan covid-19,” beber Ardias.
Sebagai umat beragama, dia mengajak masyarakat untuk tetap berikhtiar dan menjaga protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah, ulama dan tokoh-tokoh agama. ” Bukankah setiap agama mengajarkan bagaimana umatnya harus tetap hidup dalam kedisiplinan apalagi di tengah pandemi virus corona saat ini,” lanjutnya.
Olehnya itu, Ardias Bara kembali mengajak masyarakat untuk senantiasa bertabayyun (mengkroschek) kebenaran sebuah informasi yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan, sehingga membuat kehidupan sosial masyarakat terganggu. ” Saya juga sepakat agar penyebar isu/informasi sesat yang mengarah kepada fitnah baik kepada pribadi maupun organisasi profesi semacam ini bisa diproses secara hukum agar membuat efek jera bagi si pelaku,” pungkasnya. (LT/ACS).