Towuti, Lutmterkini- Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) PT. Vale Indonesia melanjutkan edukasi terhadap stakeholders, dengan menggelar sejumlah pelatihan. Kali ini, sejumlah pelaku UMKM di wilayah pemberdayaan PT. Vale dibekali pelatihan manajemen keuangan yang diselenggarakan di Gedung Bantea Towuti, Senin (13/12/2021).
“ Pelatihan ini benar-benar telah membuka mata saya mengenai pentingnya manajemen keuangan dan pembukuan”, ujar Syahnaz, pelaku UMKM olahan kacang tanah di sela-sela pelatihan.
Syahnaz yang memilki usaha brand Amazing ini merupakan salah satu peserta dari 77 pelaku usaha yang mengikuti kegiatan pelatihan Manajemen Keuangan melalui Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) PT Vale Indonesia,.
Pada kegiatan ini peserta berlatih secara seksama mencatat berbagai sumber pendapatan, pengeluaran, menetapkan harga pokok produksi, menyusun laporan keuangan, dan mengatur cashflow. Para peserta diharapkan dapat menerapkan pencatatan dan manajemen keuangan dengan baik dalam mengembangkan usaha mereka.
“ Kegiatan ini merupakan bagian dari program sosial PT Vale dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi melalui hilirisasi komoditas yang dikembangkan di kawasan perdesaan. Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah harus tetap didukung agar terus berkembang sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing ,” ungkap Laode Muhammad Ichman, Senior Koordinator PPM PT Vale kepada pewarta Lutimterkini.com.
Dia mengemukakan, sejak tahun 2018 PT Vale telah melakukan penjangkauan identifikasi pelaku UMKM melalui kelas-kelas bimbingan UMKM di 4 kecamatan dan kabupaten Luwu Timur.
“ Hingga di kwartal ketiga 2021 telah terjangkau 759 pelaku usaha. Sebelumnya pada kwartal pertama dilaporkan 584, sedangkan UMKM yang konsiten mengikuti pendampingan dan pembinaan sebanyak 130 pelaku usaha. Pada tahun 2023 Target kami adalah memperkuat usaha baru yang konsisten mengikuti bimbingan, mendorong 85 pelaku usaha untuk naik kelas menjadi UMKM Menuju Mandiri dan 4 pelaku usaha naik kelas menjadi UMKM Mandiri. UMKM Mandiri yang dimaksudkan adalah UMKM yang telah mendapatkan akses pasar dan memperoleh pendapatan di atas rata rata secara konsisten.” Beber Ichman.
Hal yang sama diutarakan Afryan Palao , pendamping program mengatakan bahwa pada kegiatan ini selain diikuti 77 orang pelaku UMKM, juga diikuti oleh Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Kawasan Perdagangan Kecamatan Towuti, serta 24 orang mahasiswa UNANDA yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata Tematik. Kegiatan juga dibarengi dengan praktek pencatatan keuangan bagi seluruh peserta. (LT/Mx)/