Lutimterkini- Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB) Luwu Timur , Ardias Bara menanggapi beredarnya video seorang warga di kecamatan Burau, menolak untuk divaksin covid-19. Video penolakan ini diketahui saat anggota Polsek Burau tengah menggelar sosialisasi program vaksinasi covid-19 di daerah itu.
Dalam video tersebut seorang warga menolak divaksin. “ Rata-rata orang yang telah divaksin banyak yang meninggal. Yang namanya urusan meninggal bukan urusan kita tapi urusan saya, dan namanya virus biar seribu masker yang kita pakai dimana-mana angin berhembus selagi kita masih bernafas pasti kita kena,” ujar pria tersebut.
Video warga yang meonlak divaksin tersebut lantas viral di jagat media sosial. Lalu, apa komentar atau tanggapan ketua FKUB Luwu Timur Ustad Ardias Bara ?
“ Adanya video yang beredar saat sosialisasi yang dilakukan oleh anggota Polres Luwu Timur dimana menemukan oknum masyarakat yang sepertinya enggan untuk divaksin karena terbatasnya pemahaman tentang vaksinasi. Hal ini disebabkan beredarnya informasi-informasi di masyarakat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.” Ujar Ardias kepada Lutimterkini.com, Senin (20/12/2021) malam.
Dia mengungkapkan berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Vaksinasi Covid- 19 , kemudian didukung nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi. Jadi seluruh wadah umat beragama baik di organisasi Islam, PGI, PHDI, Walubi dan wadah lainnya tidak ada yang bertentangan bahwa wabah covid 19 memang perlu disikapi secara tegas dan bijaksana.
” Wabah covid bukan hanya di Indonesia, tapi juga melanda seluruh dunia. Nah, kemudian MUI mengimbau kepada seluruh umat muslim di Indonesia, terkhusus di Sulsel dan kita di Luwu Timur agar benar-benar memahami arti atau makna serta fungsi dari vaksin itu sendiri terhadap masyarakat. Karena salah satu kewajiban pemerintah kita adalah upaya atau ikhtiar melindungi seluruh masyarakatnya., misalnya jika terjadi musibah seperti gempa atau bencana alam. Maka jika ada warga yang harus diungsikan dari lokasi bencana oleh pemerintah sifatnya bisa memaksa demi keselamatan warga tersebut,” ungkap Ardias.
Dikatakannya, bahwa MUI dari awal sudah mengimbau kepada umat muslim terkait pentingnya vaksinasi karena itu adalah bagian dari usaha dan ikhtiar pemerintah untuk membentengi masyarakatnya agar tidak terpapar berbagai macam penyakit, termasuk virus covid 19. “ Jadi saya mengimbau kepada warga Luwu Timur agar tidak bingung dalam mendapatkan informasi tentang covid 19 ini, sebaiknya bisa mendengar dari para ulama, baik dari pusat, propinsi maupun kita di Luwu Timur. Jangan sampai mendapatkan informasi yang sepenggal-sepenggal baik melalui video ataupun informasi lainnya yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbuhnya.
Selanjutnya, FKUB Luwu Timur juga menanggapi tentang perlunya masyarakat diedukasi dan disosialisasikan dengan baik untuk mendapatkan informasi yang benar sekaitan pentingnya pelaksanaan vaksinasi.. “ Informasi yang tidak valid berdampak pada sikap masyarakat yang tidak bijak, sehingga kita perlu mengendalikan diri demi ketahanan tubuh dan keselamatan bersama. Kan, MUI sudah meghalalkan Sinovac, sudah diteliti oleh pakar . Jadi tidak usah lagi masyarakat mendapatkan informasi dari oknum-oknum baik secara pribadi maupun kelembagaan tentang pelaksanaan vaksinasi. Pada prinsipnya, FKUB Luwu Timur mendukung langkah dan upaya pemerintah melakukan vaksinasi dalam rangka keselamatan masyarakatnya serta menanggulangi penyebaran virus covid 19 ini,” pungkas Ardias Bara. (LT/ACs).
.